Rabu, 03 Juli 2013

Postingan Berita Bulan Juli 2013

16 Besar Piala Dunia U-20 : Prancis (4) Vs (1) Turki

16 Besar Piala Dunia U-20 : Nigeria (1) Vs (2) Uruguay

16 Besar Piala Dunia U-20 : Yunani (1) Vs (3) Uzbekistan

16 Besar Piala Dunia U-20 : Spanyol (2) Vs (1) Meksiko

Jadwal Pertandingan 16 Besar Piala Dunia U-20 Turki 2013

Jadwal Televisi 2-8 Juli 2013

Golden Glove Piala Konfederasi 2013 Milik Julio Cesar

Torres Sabet Sepatu Emas Piala Konfederasi 2013

Neymar Raih Penghargaan Golden Ball Piala Konfederasi 2013

Final Piala Konfederasi : Brazil (3) Vs (0) Spanyol

3rd Piala Konfederasi : Uruguay (penalti : 2) (2) Vs (2) (penalti :3) Italia

Hasil Pertandingan Putaran 1 Liga Champions : FC Lusitans (2) Vs (2) EB/Streymur

EB/Streymur paksa FC Lusitans bermain imbang.


 
 
24' (penalti) Martinez                                                                 67' A. Hansen
 
 
29' Martinez                                                                                69' (penalti) Hanssen
 
 
Putaran pertama Liga Champions 2013/2014 diakhiri dengan cara dramatis, EB / Streymur berhasil mencetak dua gol untuk mengamankan pertandingan leg pertama babak kualifikasi dengan skor 2 - 2 melawan FC Lusitans di Andorra.

Babak pertama seolah-olah milik tuan rumah setelah pada menit ke 23 G. Hansen melanggar pemain FC Lusitans, Cristian Martínez yang maju menjadi eksekotor tidak kesulitan untuk menaklukan kiper EB/Streymur yang di jaga Gango.
 
Martinez menggandakan keunggulan lima menit berselang melalui sundulan di tingan dekat yang tidak mampu di jangkau Gango.
 
Dibabak kedua pelatih Runi Nolsoe memasukkan A. Hansen untuk menggencarkan serangan setelah tertinggal 2 gol.
Setengah jam setelah masuk lapangan A. Hansen bisa memecah kebuntuan dengan memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1.
Selang 2 menit kubu tim tamu mendapatkan hadiah penalti, Hanssen yang maju sebagai eksekotor tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk merubah skor menjadi 2-2.
 
Dengan hasil ini EB/Streymur di unggulkan pada leg ke-2 karena bermain di kandang sendiri minggu depan.
 
 
 

Thiago Silva Akui Pernah Diajak Tito Vilanova

Pemain asal Brasil ini menegaskan tetap santai terhadap rumor dirinya, dan ingin menikmati liburan.



Bek tengah Paris Saint-Germain Thiago Silva mengungkapkan, pelatih Barcelona Tito Vilanova pernah berusaha meyakinkan dirinya untuk bergabung dengan klub La Liga Spanyol itu.

PSG dan Barcelona saling berhadapan di perempat-final Liga Champions musim lalu, dan Thiago Silva mengaku pernah didekati Blaugrana di salah satu leg laga tersebut.

“Tito merupakan sosok yang saya kagumi,” ujar pemain berusia 28 tahun ini kepada Sportyou.

“Setelah pertandingan antara PSG dan Barcelona di Liga Champions, saya berbicara dengan dia, dan dia mengajak saya bermain untuk Barcelona.”

“Walau begitu, belum ada negosiasi. Saya tetap santai sekarang, dan ingin menikmati liburan.”

“Di sepakbola, Anda tidak pernah tahu. Namun saat ini saya senang berada di PSG. Saya kerap berbicara dengan presiden. Sangat sulit untuk pergi dari sana.”

Thiago Silva juga menyatakan, juara Ligue 1 Prancis ini tidak berada dalam posisi untuk menjual pemain dengan alasan finansial.

“PSG tidak menjual para pemainnya. Ini situasi yang sangat berbeda dengan di Milan,” kata Thiago Silva.

Barcelona Tak Perlu Lakukan Revolusi

Fabregas berpendapat perubahan instan tak akan memberikan faedah bagi klub mana pun, termasuk Barcelona.


Cesc Fabregas ber opini, Barcelona tidak perlu melakukan revolusi besar-besaran menyusul kekalahan memalukan 7-0 secara agregat dari Bayern Munich di semi-final Liga Champions musim lalu.
Pasca kekalahan tersebut, Barca menuai banyak kritikan untuk melakukan penyegaran dalam tubuh tim dengan mendatangkan pemain-pemain anyar berkualitas. Tak tutup telinga, Blaugrana pun langsung mendatangkan Neymar dari Santos senilai 57 juta euro.

“Dalam olahraga dan kehidupan, membuat keputusan tergesa-gesa merupakan hal terburuk untuk dilakukan,” ujar Fabregas kepada Sport. “Setelah kami disingkirkan Bayern, banyak komentar ditujukan kepada kami untuk melakukan perubahan menyeluruh.”

“Hal seperti ini selalu terjadi, terutama di klub-klub besar. Anda harus memutuskan lebih tenang dan kemudian menilai apa yang bisa Anda tingkatkan dan apa yang tidak bisa,” sambung pemain berusia 26 tahun.

“Contoh nyata Bayern. Mereka kalah dua kali di final Liga Champions dan kemudian juara dalam usaha ketiga mereka [dalam empat tahun] dengan pemain-pemain yang hampir sama. Terkadang perubahan tidak diperlukan,” Cesc menyudahi.

Hasil Pertandingan 16 Besar Piala Dunia U-20 : Prancis (4) Vs (1) Turki


19' Geoffrey Kondogbia                                                 77' Sinan Bakis

34' Jean-Christophe Bahebeck

68' Yaya Sanogo

74' Jordan Veretout

Prancis melangkah menuju perempat final Piala Dunia U-20 dengan pasti setelah menghancurkan tuan rumah Turki dengan skor 4-1.

Pesta gol Les Bleus muda diawali oleh gol Geofrrey Kondogbia di menit ke 19. Kemudian Jean Christophe Bahebeck, Yaya Sanogo, dan Jordan Veretout melengkapi kemenangan Prancis (34', 68', 74'). Sedangkan Turki harus puas dengan gol hiburan yang dicetak Sinan Bakis pada menit ke 77.

Hasil Pertandingan 16 Besar Piala Dunia U-20 : Nigeria (1) Vs (2) Uruguay


69' Olarenwaju Kayode                                                        65' Nicolas Lopez

                                                                                                84' (penalti) Nicolas Lopez

Bersamaan dengan Prancis, Uruguay juga berhasil menghempaskan Nigeria dengan skor 2-1 dan memastikan diri lolos ke babak perempat final Piala Dunia U-20.

Nicolas Lopez menjadi pahlawan Uruguay berkat dua golnya (65', 84'). Sedangkan Nigeria hanya mampu mencetak gol melalui Olarenjawu Kayode di menit ke 69.

Hasil Pertandingan 16 Besar Piala Dunia U-20 : Yunani (1) Vs (3) Uzbekistan


33' (penalti) Konstantinos Stafylidis                                        27' Abbosbek Makhsatalliev

                                                                                                     62' (penalti) Igor Sergeev

                                                                                                     83' (penalti) Sardor Rakhmanov


Keberhasilan Spanyol lolos ke perempat final Piala Dunia U-20 juga diikuti oleh Uzbekistan. Mereka memastikan lolos setelah berhasil melewati hadangan Yunani dengan skor 3-1.

Gol Uzbekistan dipersembahkan oleh Abbosbek Makhstalliev di menit ke 27. Igor Sergeev dan Sardor Rakhmanov melengkapi kemenangan timnya berkat eksekusi penalti pada menit ke 62 dan 83. Sedangkan gol hiburan Yunani dicetak oleh Konstantinos Stafylidis.

Hasil Pertandingan 16 Besar Piala Dunia U-20 : Spanyol (2) Vs (1) Meksiko



74' Derik                                                                               2' Arturo Gonzalez

90+1' Jese Rodriguez


Spanyol U-20 lolos ke perempat final Piala Dunia U-20 setelah membukukan kemenangan dramatis 2-1 melawan Meksiko di babak 16 besar.

Jese Rodirguez menjadi pahlawan bagi tim Matador muda berkat golnya di penghujung pertandingan (90+1'). Sebelumnya Spanyol tertinggal terlebih dulu sepanjang babak pertama. Meksiko mencuri gol melalui Arturo Gonzalez pada saat laga baru berjalan dua menit. Derik menyamakan kedudukan di menit ke 74 sebelum akhirnya kemenangan Spanyol dipastikan oleh Jese.

Selasa, 02 Juli 2013

Jadwal Pertandingan 16 Besar Piala Dunia U-20 Turki 2013

Berikut jadwal pertandingan untuk 16 besar Piala Dunia U-20 Turki 2013.



Jadwal Televisi 2-8 Juli 2013

 
 
Jadwal TV tercantum dalam Waktu Indonesia Barat (WIB). Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
 
 
ANTV

Rabu, 3 Juli
00:00 [Piala Dunia U-20] Prancis vs Turki

Kamis, 4 Juli

00:00 [Piala Dunia U-20] Kolombia vs Korea Selatan

Sabtu, 6 Juli
15:30 Persib Bandung vs Mitra Kukar
19:00 Persela Lamongan vs Barito Putera
21:30 [Piala Dunia U-20] Yunani/Uzbekistan vs Prancis/Turki

Minggu, 7 Juli
00:30 [Piala Dunia U-20] Nigeria/Uruguay vs Spanyol/Meksiko
15:30 Persita Tangerang vs Persisam Putra Samarinda
19:00 Persepan Madura United vs Persiba Balikpapan
21:30 [Piala Dunia U-20] Irak/Paraguay vs Kolombia/Korea Selatan

Senin, 8 Juli
01:30 [Piala Dunia U-20] Portugal/Ghana vs Kroasia/Cili



TV One

Selasa, 2 Juli
15:30 Persita Tangerang vs Mitra Kukar

Rabu, 3 Juli
00:30 [Piala Dunia U-20] Prancis vs Turki
15:30 Persela Lamongan vs Persiba Balikpapan

Kamis, 4 Juli
00:30 [Piala Dunia U-20] Irak vs Paraguay
15:30 Arema Indonesia vs PSPS Pekanbaru

Jumat, 5 Juli
15:30 Gresik United vs Persija Jakarta

Sabtu, 6 Juli
21:30 [Piala Dunia U-20] Yunani/Uzbekistan vs Prancis/Turki

Minggu, 7 Juli
00:30 [Piala Dunia U-20] Nigeria/Uruguay vs Spanyol/Meksiko
21:30 [Piala Dunia U-20] Irak/Paraguay vs Kolombia/Korea Selatan

Senin, 8 Juli
01:30 [Piala Dunia U-20] Portugal/Ghana vs Kroasia/Cili

Senin, 01 Juli 2013

Golden Glove Piala Konfederasi 2013 Milik Julio Cesar


Kemenangan Brasil sebagai juara Piala Konfederasi 2013 di tanah mereka sendiri kian terasa manis, berkat gelar individual yang disabet Julio Cesar.
Penjaga gawang milik klub QPR tersebut mendapatkan trofi Golden Glove alias penghargaan bagi kiper terbaik di turnamen Piala Konfederasi ini.

Sarung tangan emas diberikan kepada Cesar sesaat sebelum Brasil dikalungi medali kemenangan dan mengangkat trofi Piala Konfederasi pagi ini usai menggulung Spanyol dengan skor 3-0.
Samba juara berkat torehan gol Fred (2 gol) dan Neymar, Spanyol yang tumbang sempat mendapatkan penalti yang sayangnya disia-siakan Sergio Ramos.

Juara bertahan Piala Dunia dan Piala Eropa itu juga sempat bermain 10 pemain di akhir laga setelah Gerard Pique dikartu merah karena menekel keras calon rekannya di Barcelona, Neymar

Torres Sabet Sepatu Emas Piala Konfederasi 2013


Gelaran Piala Konfederasi 2013 baru saja usai, Spanyol akhirnya dipaksa menelan kekalahan oleh tuan rumah Brasil di final (01/7).

La Furia Roja harus puas dengan status runner up mereka selepas dibekap 0-3, satu gelar hiburan dikantungi personil mereka bernama Fernando Torres.

El Nino mendapatkan trofi Golden Boot alias Sepatu Emas sebagai top skor turnamen, penyerang Chelsea itu totalnya mencetak 5 gol dan 1 assist.

Di tempat kedua Sepatu Perak menjadi milik Fred (meski sama-sama mencetak 5 gol, Fred mengantungi jumlah menit bermain lebih banyak).

Tempat ketiga atau pemilik Sepatu Perunggu ditempati Neymar dengan koleksi 4 golnya. Namun penyerang anyar Barcelona itu menyabet Golden Ball atau trofi untuk pemain terbaik turnamen

Neymar Raih Golden Ball Piala Konfederasi 2013



Samba digdaya, samba jawara! Brasil akhirnya menuntaskan tugas dengan apik di Piala Konfederasi 2013, mereka juara usai menekuk Spanyol 3-0.

Gelontoran tiga gol tanpa balas disuguhkan Selecao, sepasang gol Fred dan sebiji gol Neymar mengakhiri rentetan 27 laga tanpa kalah milik Spanyol.

Raihan ini kian manis setelah si wonderkid Neymar dinobatkan sebagai man of the match laga ini plus menjadi pemain terbaik turnamen.

Pemain baru Barca ini meraih golden ball, ia mengungguli Andres Iniesta di tempat kedua yang harus puas dengan silver ball, sementara tempat ketiga diraih Paulinho (bronze ball).

Anugerah individu lain adalah golden glove (kiper terbaik turnamen) yang didapatkan Julio Cesar. Sedangkan top skor (golden boot) menjadi milik pemain Spanyol, Fernando Torres.

Hasil Pertandingan Final Piala Konfederasi : Brazil (3) Vs (0) Spanyol

Sepasang gol Fred yang diselingi torehan Neymar membawa Selecao berpesta di Maracana.


2'   Fred

44' Neymar

47' Fred

Tuan rumah Brasil sukses menjawab ekspektasi suporter yang memadati stadion keramat Maracana dengan menyabet gelar juara Piala Konfederasi usai memetik kemenangan komprehensif 3-0 atas Spanyol, Senin (1/7) pagi WIB.

Duel ini merupakan final impian untuk kalangan netral lantaran mempertemukan Selecao, kolektor trofi terbanyak Piala Dunia dengan lima titel, dengan Tim Matador sebagai penguasa jagat sepakbola setidaknya dalam lima tahun terakhir. Terlebih lagi kedua tim belum pernah bertanding di milenium baru.

Walau sebelum turnamen menempati peringkat terendah sepanjang sejarah dalam ranking FIFA (22), Brasil membuktikan kualitas top yang mereka miliki lewat permainan impresif untuk menggungguli Spanyol.

Dua gol Fred plus sebiji dari Neymar menandai raihan trofi Piala Konfederasi ketiga untuk Brasil secara berurutan atau yang keempat secara keseluruhan, dan kian mengukuhkan posisi mereka sebagai negara tersukses di turnamen ini.

Sementara itu, kekalahan membuat Spanyol harus menunda ambisi mengikuti jejak Argentina dan Prancis merebut gelar di tiga kompetisi utama yang diakui FIFA: Piala Dunia, Piala Konfederasi, dan Olimpiade.

Babak Pertama

Jogo bonito Brasil lebih digdaya ketimbang tiki-taka Spanyol di babak pertama. Dua gol dari Fred serta Neymar membawa Selecao memasuki ruang ganti dengan keunggulan 2-0.

Berbekal dukungan penuh publik di stadion keramat Maracana, anak-anak asuhan Luiz Felipe Scolari langsung tancap gas sejak peluit pembuka lewat aliran bola cepat serta pressing ketat.

Hasil konkret langsung didapatkan di menit kedua. Umpan silang Hulk ke dalam kotak penalti Spanyol menciptakan kemelut yang berujung dengan gol Fred.

Sedikit faktor keberuntungan turut menaungi gol ini ketika Fred yang sudah terjatuh bereaksi lebih cepat ketimbang Iker Casillas dan menjaringkan si bulit bulat ke dalam gawang dengan kaki kanannya.

Dua peluang selanjutnya kembali jatuh untuk kubu Brasil, tetapi gagal berbuah gol tambahan. Tembakan Oscar melebar, sedangkan tendangan chip Paulinho masih dapat diantisipasi Casillas.

Tim Matador sendiri tak tinggal diam, namun mereka kesusahan mengambil alih kendali permainan akibat tekanan kuat pemain lawan plus rapatnya koordinasi pertahanan skuat Samba.

Kesempatan terbaik Spanyol menyamakan kedudukan datang lima menit sebelum istirahat. Pedro yang terbebas di sisi kanan menusuk ke dalam kotak penalti sebelum melepas tembakan ke tiang jauh gawang Julio Cesar, sayang bola dapat dihalau dengan brilian oleh David Luiz.

Kegagalan itu pantas diratapi La Roja lantaran mereka malah kebobolan gol kedua di ujung babak pertama. Menyusul umpan satu-dua dengan Oscar, Neymar melesakkan tendangan kencang kaki kiri tanpa terbendung Casillas.

Babak Kedua

Kegemilangan Brasil terus berlanjut selepas jeda. Bahkan, persis dengan babak pertama, mereka mampu mencetak gol hanya dua menit usai restart dan memimpin semakin telak 3-0.

Neymar melakukan dummy terhadap umpan terobosan Hulk dan membiarkan bola sampai ke kaki Fred, yang kemudian menaklukkan Casillas untuk kali kedua melalui tembakan rendah melengkung ke arah tiang jauh.

Spanyol yang masih kesulitan menerobos tembok kokoh lini belakang Brasil memperoleh peluang emas untuk memperkecil ketertinggalan di menit ke-54 ketika wasit Bjorn Kuipers dari Belanda menunjuk titik putih menyusul dijatuhkannya Jesus Navas oleh Marcelo dalam area terlarang.

Sayang, kesempatan tersebut terbuang percuma lantaran eksekusi yang dilakukan Sergio Ramos melenceng di samping kiri gawang Julio Cesar.

Brasil sendiri belum berhenti merepotkan armada besutan Vicente Del Bosque melalui serangan-serangan cepat yang tersusun rapi. Fred bahkan hampir melengkapi hat-trick di menit ke-63, tapi percobaannya kali ini hanya mengenai sisi luar jala Spanyol.

Situasi semakin runyam buat Spanyol setelah Gerard Pique diganjar kartu merah langsung oleh wasit Kuipers akibat menekel Neymar, rekan barunya di Barcelona, yang berpeluang mencetak gol.

Pengusiran Pique di menit ke-68 tersebut membuat kans La Roja untuk bangkit dalam pertandingan ini secara virtual sudah habis, tapi mereka tetap berupaya keras membuat setidaknya satu gol balasan.

Harapan itu pada akhirnya gagal terwujud sampai laga bubaran. Sepasang kans dalam sepuluh menit terakhir lewat tembakan akurat Pedro Rodriguez serta David Villa kandas di tangan Cesar.

Publik Maracana pun berpesta menyambut kemenangan telak tiga gol tanpa balas La Verde-Amarela atas sang jawara bertahan dunia dan Eropa.

Ikuti jalannya pertandingan final Piala Konfederasi 2013 antara Selecao dan La Roja secara LIVE di GOAL.com Indonesia.

Susunan Pemain:

Brasil (4-2-3-1): Julio Cesar; Dani Alves, Thiago Silva, David Luiz, Marcelo; Luiz Gustavo, Paulinho (Hernanes 88'); Hulk (Jadson 73'), Oscar, Neymar; Fred (Jo 80').

Cadangan: Jefferson, Diego Cavalieri; Fernando, Lucas, Dante, Filipe Luis, Jean, Rever, Bernard.

Spanyol (4-3-3): Casillas; Arbeloa (Azpilicueta 46'), Piqué, Sergio Ramos, Alba; Busquets, Xavi, Iniesta; Pedro, Fernando Torres (Villa 59'), Juan Mata (Navas 52').

Cadangan: Valdes, Reina: Albiol, Javi Martinez, Fabregas, Soldado, Nacho Monreal, Cazorla, David Silva.

Hasil Pertandingan 3rd Piala Konfederasi : Uruguay (penalti : 2) (2) Vs (2) (penalti : 3) Italia

Italia harus berjuang 120 menit plus adu penalti untuk mengalahkan Uruguay pada perebutan tempat ketiga Piala Konfederasi 2013.


58' Edinson Cavani                                                                   24' Davide Astori

78' Edinson Cavani                                                                   73' Alessandro Diamanti

120+3' (penalti) Edinson Cavani                                             120+2' Alberto Aquilani

120+5' (penalti) Luiz Suarez                                                    120+4' Stephan El Shaarawy

                                                                                                    120+8' Emanuele Giaccherini


Italia merebut hadiah hiburan berupa medali perunggu Piala Konfederasi 2013 setelah mengalahkan Uruguay 5-4 melalui adu penalti pada pertandingan perebutan tempat ketiga di Salvador, Brasil, Senin (1/7) dinihari WIB.
Davide Astori mempersembahkan gol pertamanya untuk Azzurri sekaligus membuka keunggulan pada menit ke-24. Italia memang tampil mendominasi pertandingan sepanjang babak pertama melalui serangan yang apik melalui kedua sektor sayap. Diawali tendangan bebas Alessandro Diamanti, bola menghantam mistar dan membentur bahu Fernando Muslera. Tanpa kesulitan Astori tinggal menceploskan bola muntah ke dalam gawang.

Delapan menit berselang, Edinson Cavani sempat menyarangkan bola ke dalam gawang Gianluigi Buffon. Tendangan bebas Diego Forlan diteruskan sundulan striker Napoli yang sedang gencar diincar Chelsea itu. Namun, asisten wasit mengangkat bendera pertanda off-side.

Cavani baru benar-benar mencatatkan namanya ke dalam daftar pencetak gol setelah babak kedua berjalan 13 menit. Berawal dari kegagalan Astori mempertahankan bola di sayap kanan, Walter Gargano menguasai bola dan melepaskan umpan jeli ke arah Cavani. Tanpa penjagaan, tendangan kaki kanan Cavani mengarah ke pojok kiri gawang Buffon.

Forlan meraih kesempatan emas membawa Uruguay balik mengungguli Italia pada menit ke-68. Dua kali dia melepaskan tembakan keras kaki kanan dari jarak dekat, tapi dua kali pula Buffon mampu membendungnya. Penyelamatan itu terbukti sangat berarti bagi Italia karena lima menit berselang gol kedua lahir.

Diamanti mengembalikan keunggulan Italia pada menit ke-73 melalui eksekusi tendangan bebas yang cantik. Bola sepakan kaki kiri Diamanti melengkung dan meluncur ke arah tiang dekat. Seakan tak mau kalah, Cavani melepaskan tendangan bebas yang tak kalah indahnya lima menit kemudian untuk kembali menyamakan kedudukan.

Kedudukan 2-2 bertahan hingga waktu normal berakhir dan juga tidak berubah sepanjang perpanjangan waktu sehingga pertandingan harus ditentukan melalui adu penalti. Sebelumnya, pada menit ke-110, pemain Italia di atas lapangan berkurang setelah Riccardo Montolivo mengantungi kartu kuning kedua atas pelanggaan terhadap Luis Suarez. Tidak ada protes meski terlihat dari tayangan ulang televisi kalau Montolivo tidak menyentuh Suarez sama sekali.

Di babak adu penalti, Buffon menjadi pahlawan. Tiga eksekusi pemain lawan berhasil dibendungnya. Dimulai dari Forlan yang bertindak sebagai eksekutor pertama serta disusul kemudian eksekusi Martin Caceres dan Gargano. Hanya Mattia De Sciglio yang gagal menjalankan tugas di kubu Italia, tapi kepahlawanan Buffon sudah cukup guna memastikan raihan medali perunggu di turnamen ini.